Caraku Mencintai Bumi Saat Pandemi
Sudah 6 bulan pandemi covid-19 terjadi di Indonesia sejak ditetapkannya Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB). Setiap orang dipaksa untuk meminimalkan interaksi di luar rumah dengan berkerumun dan menjaga jarak. Hal ini jelas berpengaruh pada aktivitas saya.
Ketakutan akan tertular virus, menyebabkan banyak masyarakat memilih di rumah saja dan berbelanja secara online. Di era digitalisasi saat ini, pemenuhan kebutuhan sehari-hari pun semakin dimudahkan.
Meski ada sebuah masalah besar yang berdampak pada lingkungan dengan adanya kebiasaan baru itu. Misalnya, timbunan sampah plastik pembungkus paket saat belanja online.
Berapa banyak paket yang datang ke rumah kita, sebesar itulah sampah yang kita hasilkan setiap harinya.
Biasanya kita datang beli kopi di kedai kopi dengan mug yang kita bawa dari rumah. Saat ini, melalui layanan pesan antar secara online, hanya dengan handphone, datanglah kopi dengan kemasan botol plastik dan plastik pembungkus yang akan berakhir menjadi sampah.
Lalu apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi sampah? Apa yang bisa saya lakukan untuk bumi saya tercinta?
Akhirnya, saya mencoba mencari solusi untuk kekhawatiran ini dengan mencoba mencari tahu apa yang saya bisa lakukan terhadap sampah-sampah yang sudah saya hasilkan. Banyak hal yang ternyata baru saya tahu.
Misalnya, ternyata ada Bank Sampah yang bersedia menampung dan mendaur ulang beberapa sampah yang saya hasilkan. Waste4Change dan Armada Kemasan adalah dua tempat yang bisa membantu saya dalam mengelola sampah yang saya miliki.

Meski, ada beberapa sampah yang memang tidak bisa didaur ulang. Seperti, styrofoam dan alumunium foil yang tidak akan diterima bank sampah. Pengetahuan itu membuat saya harus bijak dalam penggunaannya.
Sampah yang bisa diterima misalnya sampah plastik, kaleng, karton, sampah kemasan, bahkan minyak jelantah. Tidak semua bank sampah akan menerima, oleh karena itu kita sendiri harus jeli dan mencari tahu setiap bank sampah yang akan kita jadikan tempat untuk menampung sampah kita.
Apakah melakukan pemilahan sampah rumah tangga sangat sulit?
Menurut saya tidak, namun diperlukan adanya konsistensi dan prinsip serta dorongan untuk melakukannya. Dari pengalaman saya memilah sampah, ada bank sampah yang mengharuskan kita untuk mencuci bersih sampah yang akan kita berikan.
Jika tidak ingin membersihkan, biasanya mereka akan menyarankan layanan antar jemput sampah dan akan dilakukan pemilahan di bank sampah mereka, tentunya ada biaya untuk hal ini. Ada juga bank sampah yang mau terima sampah tanpa perlu dibersihkan. Jadi silahkan saja memilih sendiri bank sampah mana yang bikin kamu enjoy untuk memulai pemilahan ini.
3 Tips Cara Memilah Sampah

1.Pemilahan sampah organik dan non-organik
Sampah organik contohnya seperti sampah sayur di dapur. Ketika kamu memasak kamu pastinya menghasilkan sampah sisa sayur. Sebenarnya sampah ini bisa di kelola lho, untuk dibuat kompos. Saya tidak melakukannya karena saya gak punya lahan untuk bercocok tanam. Jadi pilihan saya akhirnya adalah mengelola sampah non-organik seperti plastik sisa pembungkus, kemasan sachet, kaleng, karton, atau minyak jelantah.
Sampah non organic seperti plastik atau kemasan sachet biasanya saya cuci terlebih dahulu sampai bersih dan dijemur untuk dikeringkan. Tujuannya adalah agar ketika penyimpanan sampah tersebut sebelum ke bank sampah, tidak ada semut atau serangga.
2. Pemilahan kembali jenis sampah non-organik
Perlu diketahui tidak semua bank sampah akan menerima semua jenis sampah, oleh karena itu coba cari tau setiap bank sampah yang kamu tuju. Saya memilih Waste4Change dan Armada Kemasan karena mempertimbangkan lokasi dan pick up point yang dekat dengan rumah saya.
Sampah non-organik yang kamu hasilkan mungkin tidak hanya plastik, namun ada kaleng, karton ataupun yang lainnya. Saya biasanya meng kategorikan jenis-jenis sampah ini. Misalanya saya punya wadah khusus untuk menyimpan sampah khusus kaleng dan sampah plastik. Hal ini sangat memudahkan kamu dalam melakukan pengemasan sampah untuk dikirimkan ke Bank Sampah.
3. Pemilihan Bank Sampah
Seperti yang saya sampaikan di atas, tidak semua bank sampah akan menerima semua sampah kita, oleh karena itu coba cari tau setiap bank sampah yang kamu tuju. Saya memilih Waste4Change dan Armada Kemasan karena mempertimbangkan lokasi dan pick up point yang dekat dengan rumah saya.
Selain itu, kita juga bisa mengurangi sampah dengan membawa tas atau tempat makan sendiri ketika berbelanja di supermarket atau pun pasar. Misalnya, saya selalu membawa wadah untuk menempatkan daging atau ikan ketika berbelanja di pasar.
Jadi, jika kamu punya keresahan yang sama, yuk kita mulai dari diri sendiri untuk belajar mengurangi sampah. Jangan lupa bahwa bumi kita ini akan diwariskan kepada anak cucu kita nanti. (***)
Tulisan Sebastiana Widya P., disunting oleh Lusia Arumingtyas.
Leave a comment